Jurusan Sosiologi
Sosiologi diartikan sebagai ilmu mengenai masyarakat sosial yang mencakup beragam topik mulai dari pengembangan institusi hingga dengan interpretasi sikap-sikap kebudayaan. Analisis sosial banyak dihasilkan oleh para filsuf hebat seperti Plato.
Kata sosiologi pertama kali digunakan untuk menjabarkan ilmu mengenai masyarakat pada tahun 1780 oleh akademisi Prancis Emmanuel Joseph Steynes, dan berasal dari kata Latin “socius” yang berarti teman. Saat ini, sosiologi sudah menjadi subjek yang dipelajari secara luas dan merupakan sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri, dengan serangkaian subjek lainnya seperti hukum, sastra, sejarah, dan filsafat.
Sosiologi di Indonesia pada awalnya hanya sebagai pelengkap dan kemudian seiring perkembangan zaman dan kemerdekaan dan kebutuhan negara untuk mengetahui kondisi masyarakatnya maka sosiologi kemudian dijadikan ilmu pengetahuan. Yang hingga sekarang dapat kita lihat, sudah banyak jurusan Sosiologi di Universitas universitas di Indonesia dan di pelajaran SMA.
Perbedaan Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi
Kalau jurusan pendidikan sosiologi bertujuan untuk mencetak tenaga guru sosiologi yang berkualitas walaupun tidak menutup kemungkinan menjadi dosen atau profesi lain, yang jelas arah utamanya menuju pembentukan profesi guru sosiologi di sekolah. Ilmu atau teori sosiologi hanya sebatas pengantar dan lebih bertujuan dalam aplikasi didunia pengajaran. Lulusan jurusan pendidikan sosiologi biasanya bergelar S.Pd.
Kalau jurusan sosiologi murni bertujuan mencetak ahli sosial yang mampu mendeteksi gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat dengan kemampuan analisis yang tajam dan memberikan solusinya sesuai dengan teori-teori yang dipelajarinya dengan lebih mendalam dan sama sekali tidak ada mata kuliah keguruan. Di sosiologi murni lebih diajarkan bagaimana cara penulisan ilmiah, penelitian sosial, menganalisis kebijakan, dan lain-lain. Gelar S1 jurusan sosiologi adalah S.Sos.
1. Advice worker
Advice worker bekerja dengan
menyediakan saran dan informasi rahasia kepada klien mereka mengenai berbagai
permasalahan. Beberapa advice worker bertindak sebagai penasihat umum mencakup
topik-topik hukum dan keuangan seperti utang, perumahan, pekerjaan,
kesejahteraan dan pendidikan. Lainnya mengkhususkan diri hanya dalam satu topik
saja dan menawarkan saran ahli. Saran
dan informasi diberikan melalui telepon, email, dan layanan face-to-face.
Advice worker dapat bekerja di berbagai lembaga seperti pusat-pusat komunitas
sosial, rumah sakit, pengadilan, penjara, serta di pusat-pusat informasi
khusus.
2. Peneliti sosial
Peneliti sosial bertugas
merencanakan, merancang dan mengelola proyek-proyek penelitian sosial. Mereka
menggunakan berbagai paket perangkat lunak komputer untuk mengumpulkan,
menganalisa dan mengatur informasi dan data. Informasi dan data tersebut
kemudian dihadirkan untuk klien, baik dalam bentuk laporan tertulis atau
presentasi lisan.
Berbagai metode seperti wawancara
maupun kuesioner digunakan untuk menyelidiki sampel populasi mengenai isu-isu
sosial tertentu. Penelitian-penelitian sosial dapat berpusat pada berbagai
topik seperti struktur penduduk dan migrasi, pengangguran, gender, tingkat
kejahatan, transportasi, pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan dan
lingkungan. Hasil survei dapat digunakan untuk membentuk kebijakan atau untuk
mengetahui efektivitas kebijakan yang ada.
3. Pekerja sosial
Para pekerja sosial bekerja dengan
membantu kelompok sosial tertentu melalui masa-masa sulit dan memastikan bahwa
orang-orang yang rentan, termasuk anak-anak dan orang dewasa dijaga dari
bahaya. Peran mereka adalah untuk memberikan dukungan dan memungkinkan pengguna
layanan untuk membantu diri mereka sendiri. Mereka memelihara hubungan
profesional dengan para klien dan bertindak sebagai pemandu dan pendukung.
Para pekerja sosial bekerja dalam
berbagai peraturan dalam kerangka undang-undang dan prosedur yang relevan.
Mereka dapat bekerja di sekolah, rumah sakit atau sektor publik dan organisasi
sukarela. Pemerintah banyak melakukan tindakan-tindakan untuk mendukung dan
mengembangkan tenaga kerja yang kuat dari pekerja sosial. Pekerja sosial
profesional kadang-kadang juga didukung oleh asisten. Mereka juga bekerjasama dengan
profesional lain dalam perawatan kesehatan dan sosial.
Para pekerja sosial dapat bekerja
dalam bidang hukum dan non-hukum. Dalam bidang hukum, peran pekerja sosial
adalah untuk mematuhi hukum yang ada dan melindungi klien mereka. Para pekerja
sosial memiliki kewajiban untuk mematuhi undang-undang dan kekuatan hukum.
Dalam bidang non-hukum, pekerja sosial tidak secara khusus bertanggung jawab
untuk menegakkan hukum. Para pekerja sosial dalam peran non-hukum sering
bekerja di sektor amal atau memberikan dukungan untuk pengguna narkoba dan
alkohol, tunawisma serta orang-orang dengan masalah kesehatan mental.
4. Pengajar
Lulusan Sosiologi dapat bekerja
sebagai pengajar di perguruan tinggi, sekolah, pusat-pusat pendidikan
masyarakat, penjara, organisasi pemuda serta organisasi sukarela dan amal.
Mereka dapat mengajar di semua tingkat, dari tingkat pemula sampai tingkat
dasar dan kualifikasi profesional sesuai gelar dan kemampuan masing-masing.
5. Community Development Worker
Community development worker
membantu masyarakat untuk membawa perubahan sosial dan meningkatkan kualitas
hidup di daerah mereka. Mereka bekerja dengan individu, keluarga dan seluruh
masyarakat yang memberdayakan mereka untuk mengidentifikasi mereka aset,
kebutuhan, kesempatan, hak dan tanggung jawab sosial. Mereka juga mengembangkan
kegiatan dan layanan untuk menghasilkan aspirasi masyarakat.
Community development worker sering
bertindak sebagai penghubung antara masyarakat dan berbagai otoritas serta
sektor sukarela lokal lainnya. Mereka sering terlibat dalam menangani
ketidaksetaraan dan proyek-proyek untuk masyarakat yang dianggap kurang
beruntung secara budaya, ekonomi atau geografis.
6. Konselor
Ilmu yang didapatkan selama kuliah
Sosiologi dapat membantu lulusannya untuk bekerja sebagai konselor. Konselor
membantu orang untuk mengeksplorasi perasaan dan emosi yang sering berhubungan
dengan pengalaman mereka. Mereka membantu klien untuk merefleksikan pengalaman
hidup dan mempertimbangkan cara-cara alternatif dalam melakukan sesuatu.
Konselor bekerja dalam peraturan tertentu dan mendengarkan dengan penuh
perhatian mengenai masalah-masalah klien yang ada.
Mereka menyediakan waktu, empati dan
rasa hormat yang dibutuhkan klien untuk mengekspresikan perasaan dan memahami
diri dari perspektif yang berbeda. Tujuan utama pekerjaan konselor adalah untuk
mengurangi kebingungan klien dan memungkinkan mereka untuk mengatasi tantangan
atau untuk membuat perubahan positif dalam kehidupan mereka. Konselor tidak
memberikan nasihat, tetapi membantu klien untuk membuat pilihan mereka sendiri
dalam kerangka kontrak konseling yang disepakati.
7. Human Resources Officer
Human resources officer bekerja
dengan mengembangkan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan
penggunaan yang efektif antara sumber daya manusia (SDM) dalam sebuah
perusahaan. Tujuan mereka adalah untuk memastikan bahwa perusahaan telah
mempekerjakan karyawan dengan keseimbangan yang tepat dari segi keterampilan
dan pengalamannya. Mereka juga mengembangkan kesempatan bagi karyawan untuk
meningkatkan kinerja mereka untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. Human
resources officer terlibat mengurusi praktek kerja karyawan, rekrutmen,
pembayaran, kondisi kerja, negosiasi dengan perusahaan eksternal, dan
kesetaraan hak karyawan.
8. Pegawai Instansi Pemerintah
Bappenas/ Bappeda, Depsos, Menko
Kesra dan Taskin, MenNeg Pemberdayaan Perempuan, Depdiknas, Deptan dan
Legislatif rutin membuka lowongan pekerjaan bagi lulusan Sosiologi.
Keterampilan praktis dan pengalaman kerja sangat diperlukan, tergantung pada
karir yang dipilih. Untuk kenaikan posisi karir, kualifikasi gelar pascasarjana
sangat diperlukan.
9. Penggalang Dana Amal
Penggalang dana amal bekerja dengan
meningkatkan kontribusi individu atau kelompok untuk amal. Mereka membangun
hubungan dan menjajaki peluang penggalangan dana baru dari berbagai sumber.
Dalam acara amal yang besar, pengumpulan dana cenderung mengkhususkan diri
dalam satu jenis sumbangan tertentu. Dalam acara amal yang lebih kecil,
pengumpulan dana tunggal dapat mencakup beberapa jenis donatur potensial.
Kemampuan memahami masyarakat yang didaptkan selama kuliah Sosiologi sangat
penting untuk pekerjaan ini, karena keberhasilan acara amal sangat tergantung
pada kemampuan untuk menjalin hubungan yang positif dengan masyarakat.
10. Housing Manager
Housing manager bertugas mengelola
perumahan dan jasa seperti asosiasi perumahan, pemerintah daerah dan penyedia
akomodasi lainnya. Pekerjaan-pekerjaannya adalah menjaga kontak teratur dengan
penyewa, menjaga pendapatan sewa, dan berurusan dengan perbaikan serta masalah
gangguan tetangga. Housing manager dapat bekerja dengan klien tertentu seperti
tunawisma, kelompok minoritas atau orang cacat. Mereka bekerja dalam kerangka
peraturan yang ketat dan biasanya berbasis di kantor pusat atau kantor
perumahan lingkungan lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar